Yang boleh dijadikan maharTafsir Qur'an dengan Tag Topik
قَالَ إِنِّىٓ أُرِيدُ أَنْ أُنكِحَكَ إِحْدَى ٱبْنَتَىَّ هَٰتَيْنِ عَلَىٰٓ أَن تَأْجُرَنِى ثَمَٰنِىَ حِجَجٍ ۖ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِندِكَ ۖ وَمَآ أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ ۚ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ Berkatalah dia (Syu’aib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun… read more »
By itho on January 9, 2015 | Categories: 027, 028 | Comments: | Tags: Akad nikah, Al-Qasas, Bahasa Indonesia, BANGSA - BANGSA TERDAHULU, Barang sewaan, Dibolehkannya sewa menyewa, HUKUM PRIVAT, Kisah nabi Musa as. dengan dua anak perempuan nabi Syu'aib as., Kisah-kisah para rasul, Masa sewa, Memperlihatkan wanita kepada peminang, Menjadikan manfaat sebagai mahar, Menyewa buruh untuk suatu pekerjaan yang akan datang, MU'AMALAT, Nabi Musa as., Nabi Musa dan nabi Syu'aib as. (sahib al madyan), Nabi-nabi, Pembatasan masa sewa, Perjalanann Musa as. ke Madyan, Perkawinan, Pertunangan, Sewa-menyewa, Syarat adanya mahar (mas kawin) dalam nikah, Syarat-syarat akad nikah, Tukar menukar, Yang boleh dijadikan mahar ۞ وَٱلْمُحْصَنَٰتُ مِنَ ٱلنِّسَآءِ إِلَّا مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۖ كِتَٰبَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ ۚ وَأُحِلَّ لَكُم مَّا وَرَآءَ ذَٰلِكُمْ أَن تَبْتَغُوا۟ بِأَمْوَٰلِكُم مُّحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَٰفِحِينَ ۚ فَمَا ٱسْتَمْتَعْتُم بِهِۦ مِنْهُنَّ فَـَٔاتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ فَرِيضَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا تَرَٰضَيْتُم بِهِۦ مِنۢ بَعْدِ ٱلْفَرِيضَةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 004, 024 | Comments: | Tags: Akad nikah, Akidah, Al 'Alim (Maha megetahui), Al Hakim (Maha Bijaksana), An-Nisaa, Bahasa Indonesia, Beriman pada Allah Ta'ala, Bersetubuh dengan hamba, Cabang-cabang iman, Hukum berzina, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, IMAN, JINAYAH, Kawin dengan wanita yang bersuami, Kejahatan berzina, Kekejian berzina, Kewajiban suami isteri, Kewajiban suami terhadap isteri, Nama-nama Allah (Asma'ul Husna), Pergaulan, Perkawinan, Perkawinan tanpa mahar, Sebab wajibnya mahar, Syarat adanya mahar (mas kawin) dalam nikah, Syarat-syarat akad nikah, Tentang nama-nama Allah, Wanita-wanita yang diharamkan menikahinya, Yang boleh dijadikan mahar وَكَيْفَ تَأْخُذُونَهُۥ وَقَدْ أَفْضَىٰ بَعْضُكُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنكُم مِّيثَٰقًا غَلِيظًا Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.
By itho on January 8, 2015 | Categories: 004, 021 | Comments: | Tags: Akad nikah, Akhlak, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, An-Nisaa, Bahasa Indonesia, Harta, HUKUM PRIVAT, IBADAH, Melanggar janji, Mengambil harta dengan cara yang tidak benar, Perkawinan, Perkawinan tanpa mahar, Sebab wajibnya mahar, Syarat adanya mahar (mas kawin) dalam nikah, Syarat-syarat akad nikah, Yang boleh dijadikan mahar, Zakat وَإِنْ أَرَدتُّمُ ٱسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَّكَانَ زَوْجٍ وَءَاتَيْتُمْ إِحْدَىٰهُنَّ قِنطَارًا فَلَا تَأْخُذُوا۟ مِنْهُ شَيْـًٔا ۚ أَتَأْخُذُونَهُۥ بُهْتَٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًا Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 004, 020 | Comments: | Tags: Akad nikah, Akhlak, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, An-Nisaa, Bahasa Indonesia, Balasan kezaliman, Buhtan (bohong, Harta, HUKUM PRIVAT, IBADAH, Kezaliman, Mengambil harta dengan cara yang tidak benar, Perkawinan, Perkawinan tanpa mahar, pura-pura), Sederhana dalam menetapkan mahar, Syarat adanya mahar (mas kawin) dalam nikah, Syarat-syarat akad nikah, Yang boleh dijadikan mahar, Zakat وَءَاتُوا۟ ٱلنِّسَآءَ صَدُقَٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيٓـًٔا مَّرِيٓـًٔا Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.
By itho on January 8, 2015 | Categories: 004, 004 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, Akad nikah, An-Nisaa, Bahasa Indonesia, Batas mahar, HUKUM PRIVAT, Menahan mahar dari isteri, Perkawinan, Perkawinan tanpa mahar, SEJARAH, Syarat adanya mahar (mas kawin) dalam nikah, Syarat-syarat akad nikah, Yang boleh dijadikan mahar, Zaman jahiliah ٱلطَّلَٰقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌۢ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌۢ بِإِحْسَٰنٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَأْخُذُوا۟ مِمَّآ ءَاتَيْتُمُوهُنَّ شَيْـًٔا إِلَّآ أَن يَخَافَآ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ ٱللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ ٱللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا ٱفْتَدَتْ بِهِۦ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ ٱللَّهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ Talak (yang dapat dirujuki)… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 002, 229 | Comments: | Tags: Akad nikah, Akhlak, Akhlak mulia, AKHLAQ DAN ADAB, Al-Baqara, Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat, Bagian-bagian talak, Bahasa Indonesia, Disyariatkannya talak, Fatwa, Fatwa halal dan haram, HUKUM PRIVAT, Hukum talak, Ihsan, ILMU, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, Ketaatan dan kemaksiatan, Kewajiban suami isteri, Kewajiban suami terhadap isteri, Khulu' (tebusan talak), Maksiat dan dosa, Mematuhi perintah Allah dan RasulNya, Mendamaikan di antara suami isteri, Menzalimi isteri, Perceraian, Pergaulan, Pergaulan baik, Perkawinan, Rujuk (kembali), Syarat adanya mahar (mas kawin) dalam nikah, Syarat-syarat akad nikah, Talak, Talak tiga, Talak yang boleh kembali, Yang boleh dijadikan mahar