Membunuh diharamkanTafsir Qur'an dengan Tag Topik
بِأَىِّ ذَنۢبٍ قُتِلَتْ karena dosa apakah dia dibunuh,
By itho on January 9, 2015 | Categories: 009, 081 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, Akidah, AL QUR'AN, Anak-anak, At-Takwir, Bahasa Indonesia, Beriman pada Hari Akhir, Cabang-cabang iman, Fenomena alam dalam Al Qur'an, Hari penghitungan (amal), Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, IMAN, JINAYAH, Kehancuran jagad raya, Kejahatan membunuh, Kelahiran, Membunuh anak, Membunuh diharamkan, Mukjizat Al Qur'an, SEJARAH, Setiap makhluk ditanya pada hari penghimpunan, Sifat hari penghitungan, Zaman jahiliah وَإِذَا ٱلْمَوْءُۥدَةُ سُئِلَتْ dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
By itho on January 9, 2015 | Categories: 008, 081 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, Akidah, AL QUR'AN, Anak-anak, At-Takwir, Bahasa Indonesia, Beriman pada Hari Akhir, Cabang-cabang iman, Fenomena alam dalam Al Qur'an, Hari penghitungan (amal), Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, IMAN, JINAYAH, Kehancuran jagad raya, Kejahatan membunuh, Kelahiran, Membunuh anak, Membunuh diharamkan, Mukjizat Al Qur'an, SEJARAH, Setiap makhluk ditanya pada hari penghimpunan, Sifat hari penghitungan, Zaman jahiliah يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُؤْمِنَٰتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَىٰٓ أَن لَّا يُشْرِكْنَ بِٱللَّهِ شَيْـًٔا وَلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِينَ وَلَا يَقْتُلْنَ أَوْلَٰدَهُنَّ وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَٰنٍ يَفْتَرِينَهُۥ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِينَكَ فِى مَعْرُوفٍ ۙ فَبَايِعْهُنَّ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُنَّ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada… read more »
By itho on January 9, 2015 | Categories: 012, 060 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, Akhlak, Akhlak mulia, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, Al Ghafur (Maha Pengampun), Al Rahim (Maha Penyayang), Al-Mumtahana, Ampunan Allah yang luas, Anak-anak, Bahasa Indonesia, Beriman pada Allah Ta'ala, Buhtan (bohong, Cabang-cabang iman, Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, IBADAH, IMAN, Istighfar (mohon ampun), Istighfar Nabi saw., Istighfar para Nabi as., Janji setia kaum wanita pada malam 'Aqabah, Janji setia untuk beriman dan meninggalkan syirik, JINAYAH, Kejahatan membunuh, Kelahiran, Keutamaan istighfar, Klasifikasi zikir, Memasukkan anak orang lain kepada suami, Mematuhi pemimpin, Membunuh, Membunuh anak, Membunuh diharamkan, Mendengar dan patuh pada selain maksiat, Nama-nama Allah (Asma'ul Husna), Nasab (keturunan), Perjanjian Aqabah kedua, pura-pura), SEJARAH, Sejarah di Mekah, Tentang nama-nama Allah, Zaman jahiliah, Zat dan sifat Allah, Zikir وَٱلَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian… read more »
By itho on January 9, 2015 | Categories: 025, 068 | Comments: | Tags: Akhlak, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, Al-Furqaan, Anak-anak, Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat, Bahasa Indonesia, Beriman pada Allah Ta'ala, Cabang-cabang iman, Dosa-dosa besar, Hal-hal yang merusak iman, Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, Hukum syirik, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, JINAYAH, Kejahatan membunuh, Kelahiran, Ketaatan dan kemaksiatan, Kewajiban mengenal Allah dan mengesakanNya, Kisas (hukuman balasan), Maksiat dan dosa, Membunuh, Membunuh anak, Membunuh diharamkan, Menuntut kisas dengan cara yang tidak benar, Menyiksa pelaku maksiat, Sanksi membunuh, Sifat-sifat orang mukmin, Syirik, Syirik adalah dosa terbesar, Tauhid Uluhiyyah يَتَوَٰرَىٰ مِنَ ٱلْقَوْمِ مِن سُوٓءِ مَا بُشِّرَ بِهِۦٓ ۚ أَيُمْسِكُهُۥ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُۥ فِى ٱلتُّرَابِ ۗ أَلَا سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.
By itho on January 9, 2015 | Categories: 016, 059 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, AL QUR'AN, An-Nahl, Anak-anak, Bahasa Indonesia, Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, JINAYAH, Kejahatan membunuh, Kekufuran manusia akan nikmat Allah, Kelahiran, Kisah penciptaan manusia, Kisah-kisah Al Qur'an, Kisah-kisah dan perumpamaan dalam Al Qur'an, Membunuh anak, Membunuh diharamkan, SEJARAH, Sifat manusia, Zaman jahiliah وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِٱلْأُنثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah.
By itho on January 9, 2015 | Categories: 016, 058 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, AL QUR'AN, An-Nahl, Anak-anak, Bahasa Indonesia, Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, JINAYAH, Kejahatan membunuh, Kekufuran manusia akan nikmat Allah, Kelahiran, Kisah penciptaan manusia, Kisah-kisah Al Qur'an, Kisah-kisah dan perumpamaan dalam Al Qur'an, Membunuh anak, Membunuh diharamkan, SEJARAH, Sifat manusia, Zaman jahiliah ۞ قُلْ تَعَالَوْا۟ أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۖ وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُم مِّنْ إِمْلَٰقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ ۖ وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلْفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ۖ وَلَا تَقْتُلُوا۟ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 006, 151 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, Akhlak, Akhlak mulia, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, AL QUR'AN, Al-An'aam, Anak-anak, Ar Rabb (Tuhan), Bahasa Indonesia, Berbakti kepada kedua orang tua, Berbakti kepada orang tua, Berbuat baik, Beriman pada Allah Ta'ala, Cabang-cabang iman, Diwajibkannya kisas, Dosa batin, Dosa terbesar, Dosa-dosa besar, Durhaka kepada kedua orang tua termasuk dosa besar, Etika berbicara, Etika dan hak-hak umum, Fatwa, Fatwa halal dan haram, Fenomena alam dalam Al Qur'an, Hal-hal yang merusak iman, Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, Hukum syirik, ILMU, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, JINAYAH, Karunia Allah atas manusia, Kejahatan membunuh, Kelahiran, Ketaatan dan kemaksiatan, Kewajiban anak-anak terhadap orang tua, Kewajiban mengenal Allah dan mengesakanNya, Kisah penciptaan manusia, Kisah-kisah Al Qur'an, Kisah-kisah dan perumpamaan dalam Al Qur'an, Kisas (hukuman balasan), Larangan berbuat keji, Larangan membunuh anak karena takut miskin, Maksiat dan dosa, Mematuhi perintah Allah dan RasulNya, Membunuh, Membunuh anak, Membunuh diharamkan, Menuntut kisas dengan cara yang tidak benar, Mukjizat Al Qur'an, Nama-nama Allah (Asma'ul Husna), Para rasul diutus untuk memberi petunjuk, Perintah untuk berfikir dan menghayati, Rezeki manusia dijamin Allah, Sanksi membunuh, SEJARAH, Silaturahmi, Syirik, Syirik adalah dosa terbesar, Tauhid Uluhiyyah, Tentang nama-nama Allah, Zaman jahiliah قَدْ خَسِرَ ٱلَّذِينَ قَتَلُوٓا۟ أَوْلَٰدَهُمْ سَفَهًۢا بِغَيْرِ عِلْمٍ وَحَرَّمُوا۟ مَا رَزَقَهُمُ ٱللَّهُ ٱفْتِرَآءً عَلَى ٱللَّهِ ۚ قَدْ ضَلُّوا۟ وَمَا كَانُوا۟ مُهْتَدِينَ Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak mengetahui dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezeki-kan pada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 006, 140 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, Akhlak, Akhlak mulia, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, Al-An'aam, Anak-anak, Bahasa Indonesia, Berbuat baik, Beriman pada Allah Ta'ala, Cabang-cabang iman, Dosa-dosa besar, Fatwa, Fatwa halal dan haram, Hal-hal yang merusak iman, Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, Hukum syirik, ILMU, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, JINAYAH, Kebodohan orang kafir, Kejahatan membunuh, Kelahiran, Ketaatan dan kemaksiatan, Kewajiban mengenal Allah dan mengesakanNya, Kufur, Larangan membunuh anak karena takut miskin, Macam-macam makanan, Makanan, MAKANAN DAN MINUMAN, Makanan yang halal, Maksiat dan dosa, Membunuh, Membunuh anak, Membunuh diharamkan, Mendustai Allah, Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, Pengharaman yang dihalalkan Allah, SEJARAH, Silaturahmi, Syirik, Syirik adalah dosa terbesar, Zaman jahiliah وَكَذَٰلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَٰدِهِمْ شُرَكَآؤُهُمْ لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا۟ عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ ۖ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agama-Nya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 006, 137 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, Akhlak, Akhlak mulia, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, Al-An'aam, Anak-anak, Bahasa Indonesia, Berbuat baik, Beriman pada Allah Ta'ala, Cabang-cabang iman, Dosa-dosa besar, Hal-hal yang merusak iman, Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, HUKUM PRIVAT, Hukum syirik, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, JINAYAH, Kebodohan orang kafir, Kejahatan membunuh, Kelahiran, Ketaatan dan kemaksiatan, Kewajiban mengenal Allah dan mengesakanNya, Kufur, Larangan membunuh anak karena takut miskin, Maksiat dan dosa, Membunuh, Membunuh anak, Membunuh diharamkan, Mendustai Allah, Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia, SEJARAH, Sifat Masyi'ah (berkehendak), Silaturahmi, Syirik, Syirik adalah dosa terbesar, Zaman jahiliah, Zat dan sifat Allah فَطَوَّعَتْ لَهُۥ نَفْسُهُۥ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُۥ فَأَصْبَحَ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.
By itho on January 8, 2015 | Categories: 005, 030 | Comments: | Tags: Akhlak, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, AL QUR'AN, Al-Maaida, Bahasa Indonesia, Hukum membunuh, HUKUM PIDANA, JINAYAH, Kejahatan membunuh, Kelemahan manusia, Kisah penciptaan manusia, Kisah-kisah Al Qur'an, Kisah-kisah dan perumpamaan dalam Al Qur'an, Membunuh, Membunuh diharamkan, Orang yang pertama membunuh, Sifat manusia