Makan harta anak yatimTafsir Qur'an dengan Tag Topik
فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ Itulah orang yang menghardik anak yatim,
By itho on January 9, 2015 | Categories: 002, 107 | Comments: | Tags: AL QUR'AN, Al-Maa'un, Anak yatim, Anak-anak, Ayat yang berhubungan dengan Al 'Ash bin Wail, Bahasa Indonesia, Beberapa orang yang menjadi sebab turunnya ayat Al Qur'an, Hukum memakan harta anak yatim dan sanksinya, HUKUM PRIVAT, Makan harta anak yatim, Turunnya Al Qur'an وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۚ وَأَوْفُوا۟ بِٱلْعَهْدِ ۖ إِنَّ ٱلْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔولًا Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.
By itho on January 9, 2015 | Categories: 017, 034 | Comments: | Tags: Al-Israa, Anak yatim, Anak-anak, Bahasa Indonesia, Beberapa surat dan perjanjian kenegaraan (hubungan diplomasi), dsb.), Hajru (mengawasi dan mengatur urusan; jual beli, HUKUM PRIVAT, Makan harta anak yatim, Melepas pengawasan terhadap anak kecil, Memenuhi sumpah dan janji, Mengawasi anak kecil, Mewasiatkan, MU'AMALAT, Orang yang diawasi, Pembatasan, Pembebasan, SEJARAH, Sejarah di Madinah, Wali memakan harta anak yatim dengan cara yang benar, Wasiat, Yang diberi wasiat makan harta anak yatim وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۖ وَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۖ وَإِذَا قُلْتُمْ فَٱعْدِلُوا۟ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۖ وَبِعَهْدِ ٱللَّهِ أَوْفُوا۟ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 006, 152 | Comments: | Tags: Adat-istiadat jahiliah, Adil, Akhlak, Akhlak mulia, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, Al-An'aam, Anak yatim, Anak-anak, Bahasa Indonesia, Beberapa surat dan perjanjian kenegaraan (hubungan diplomasi), Berakhirnya masa keyatiman, Berlaku adil dalam menjatuhi hukuman, bukti, Curang, Etika jual beli, Etika peradilan, Fatwa, Fatwa halal dan haram, HUKUM PRIVAT, ILMU, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, Jual beli, Keadilan saksi, Ketaatan dan kemaksiatan, Makan harta anak yatim, Melenyapkan kesusahan orang muslim, Mematuhi perintah Allah dan RasulNya, Memelihara anak yatim, Memenuhi sumpah dan janji, Mengembalikan harta anak yatim, Menjauhkan yang haram dalam jual beli, Menyempurnakan takaran dan timbangan, Mewasiatkan, MU'AMALAT, Pembebasan, Peradilan, PERADILAN DAN HAKIM, Saksi, Saksi terbebas dari tuduhan, SEJARAH, Sejarah di Madinah, Syarat-syarat saksi, Taat dan amal shaleh, Tukar menukar, Wali memakan harta anak yatim dengan cara yang benar, Wasiat, Yang diberi wasiat makan harta anak yatim, Zaman jahiliah إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَٰلَ ٱلْيَتَٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
By itho on January 8, 2015 | Categories: 004, 010 | Comments: | Tags: An-Nisaa, Anak yatim, Anak-anak, Ancaman bagi orang kafir dan pelaku maksiat, Bahasa Indonesia, Balasan dari perbuatannya, Dosa-dosa besar, Hukum memakan harta anak yatim dan sanksinya, HUKUM PRIVAT, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, Ketaatan dan kemaksiatan, Makan harta anak yatim, Maksiat dan dosa, Mewasiatkan, MU'AMALAT, Pembebasan, Wasiat, Yang diberi wasiat makan harta anak yatim وَٱبْتَلُوا۟ ٱلْيَتَٰمَىٰ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغُوا۟ ٱلنِّكَاحَ فَإِنْ ءَانَسْتُم مِّنْهُمْ رُشْدًا فَٱدْفَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ أَمْوَٰلَهُمْ ۖ وَلَا تَأْكُلُوهَآ إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَن يَكْبَرُوا۟ ۚ وَمَن كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ ۖ وَمَن كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَٰلَهُمْ فَأَشْهِدُوا۟ عَلَيْهِمْ ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ حَسِيبًا Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 004, 006 | Comments: | Tags: Akhlak, Akhlak mulia, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, Al Hasib (Maha Penghitung amal), An-Nisaa, Anak yatim, Anak-anak, Bahasa Indonesia, Berakhirnya masa keyatiman, Beriman pada Allah Ta'ala, Berlebih-lebihan, bukti, Cabang-cabang iman, dsb.), Hajru (mengawasi dan mengatur urusan; jual beli, Harta, Hukum memakan harta anak yatim dan sanksinya, HUKUM PRIVAT, IBADAH, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, Kesaksian atas hutang dan harta, Ketaatan dan kemaksiatan, Makan harta anak yatim, Melepas pengawasan terhadap anak kecil, Memelihara anak yatim, Mengambil harta dengan cara yang tidak benar, Mengawasi anak kecil, Mengembalikan harta anak yatim, Menjaga kehormatan diri, Mewasiatkan, MU'AMALAT, Nama-nama Allah (Asma'ul Husna), Orang yang diawasi, Orang yang diberi kesaksian, Pembatasan, Pembebasan, PERADILAN DAN HAKIM, Perbuatan dan niat, Saksi, Taat dan amal shaleh, Tentang nama-nama Allah, Wali memakan harta anak yatim dengan cara yang benar, Wasiat, Wasiat untuk memelihara anak yatim, Yang diberi wasiat makan harta anak yatim, Zakat وَءَاتُوا۟ ٱلْيَتَٰمَىٰٓ أَمْوَٰلَهُمْ ۖ وَلَا تَتَبَدَّلُوا۟ ٱلْخَبِيثَ بِٱلطَّيِّبِ ۖ وَلَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَهُمْ إِلَىٰٓ أَمْوَٰلِكُمْ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.
By itho on January 8, 2015 | Categories: 002, 004 | Comments: | Tags: Akhlak, Akhlak mulia, AKHLAQ DAN ADAB, An-Nisaa, Anak yatim, Anak-anak, Bahasa Indonesia, Fatwa, Fatwa halal dan haram, Harta, Hukum memakan harta anak yatim dan sanksinya, HUKUM PRIVAT, IBADAH, ILMU, Makan harta anak yatim, Mengambil harta dengan cara yang tidak benar, Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, Menyampaikan amanat, Zakat