Majlis ilmu atau tempat pendidikanTafsir Qur'an dengan Tag Topik
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka… read more »
By itho on January 9, 2015 | Categories: 011, 058 | Comments: | Tags: AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, Al Khabir (Maha Waspada), Al-Mujaadila, Bahasa Indonesia, Balasan dari perbuatannya, Beriman pada Allah Ta'ala, Cabang-cabang iman, Duduk dalam majlis ilmu, Etika berkumpul, Etika dalam majlis ilmu, Etika dan hak-hak umum, Etika ilmu, ILMU, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, Kedudukan orang alim, Ketaatan dan kemaksiatan, Keutamaan ilmu, Majlis ilmu atau tempat pendidikan, Maksiat dan dosa, Meluaskan ruang belajar, Menghitung amal kebaikan, Menghormati dan meluaskan tempat kepada orang saat berkumpul, Nama-nama Allah (Asma'ul Husna), Taat dan amal shaleh, Tentang nama-nama Allah قَالَ هَٰذَا فِرَاقُ بَيْنِى وَبَيْنِكَ ۚ سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا Khidhr berkata: “Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
By itho on January 9, 2015 | Categories: 018, 078 | Comments: | Tags: Al-Kahf, Bahasa Indonesia, BANGSA - BANGSA TERDAHULU, Etika ilmu, Etika orang alim, Etika seorang murid, ILMU, Kelapangan dada orang alim, Khidir, Kisah nabi Musa as. dan nabi Khidir as. dalam Al Qur'an, Kisah-kisah para rasul, Majlis ilmu atau tempat pendidikan, Memperhatikan keterangan orang alim, Memutus pembicaraan guru, Menghormati guru, Nabi Musa as., Nabi Musa as. dan nabi Khidir as., Nabi-nabi, Orang-orang shaleh yang diragukan kenabiaannya ۞ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكَ إِنَّكَ لَن تَسْتَطِيعَ مَعِىَ صَبْرًا Khidhr berkata: “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?”
By itho on January 9, 2015 | Categories: 018, 075 | Comments: | Tags: Al-Kahf, Bahasa Indonesia, BANGSA - BANGSA TERDAHULU, Etika ilmu, Etika orang alim, Etika seorang murid, ILMU, Kelapangan dada orang alim, Khidir, Kisah nabi Musa as. dan nabi Khidir as. dalam Al Qur'an, Kisah-kisah para rasul, Majlis ilmu atau tempat pendidikan, Memperhatikan keterangan orang alim, Memutus pembicaraan guru, Menghormati guru, Nabi Musa as., Nabi Musa as. dan nabi Khidir as., Nabi-nabi, Orang-orang shaleh yang diragukan kenabiaannya قَالَ فَإِنِ ٱتَّبَعْتَنِى فَلَا تَسْـَٔلْنِى عَن شَىْءٍ حَتَّىٰٓ أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا Dia berkata: “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu”.
By itho on January 9, 2015 | Categories: 018, 070 | Comments: | Tags: Al-Kahf, Bahasa Indonesia, BANGSA - BANGSA TERDAHULU, Etika ilmu, Etika seorang murid, ILMU, Khidir, Kisah nabi Musa as. dan nabi Khidir as. dalam Al Qur'an, Kisah-kisah para rasul, Majlis ilmu atau tempat pendidikan, Memperhatikan keterangan orang alim, Memutus pembicaraan guru, Menghormati guru, Nabi Musa as., Nabi Musa as. dan nabi Khidir as., Nabi-nabi, Orang-orang shaleh yang diragukan kenabiaannya