Larangan mengutuk dan mencaciTafsir Qur'an dengan Tag Topik
Sura Al-Hujuraat Aya 011 (49:011)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh… read more »
By itho on January 9, 2015 | Categories: 011, 049 | Comments: A comment? | Tags: Adat-istiadat jahiliah, Akhlak, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, Al-Hujuraat, Bahasa Indonesia, Hamz dan lamz (berbisik, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, Ketaatan dan kemaksiatan, Larangan mengutuk dan mencaci, Memanggil dengan nama (julukan) yang jelek, Mencaci, mencibir sambil menghina), Mengejek, mengolok-olok, Perbedaan derajat manusia sesuai dengan amalnya, Perbedaan tingkat amal kebaikan, Perbedaan tingkat amal saleh, SEJARAH, Taat dan amal shaleh, Zaman jahiliah
Sura An-Nisaa Aya 148 (4:148)
۞ لَّا يُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلْجَهْرَ بِٱلسُّوٓءِ مِنَ ٱلْقَوْلِ إِلَّا مَن ظُلِمَ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
By itho on January 8, 2015 | Categories: 004, 148 | Comments: A comment? | Tags: Akhlak, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, Al 'Alim (Maha megetahui), Al Sami'(Maha Pendengar), An-Nisaa, Bahasa Indonesia, Beriman pada Allah Ta'ala, Cabang-cabang iman, Etika berbicara, Etika dan hak-hak umum, IMAN, Keluasan ilmu Allah, Kemenangan atas orang zalim, Kezaliman, Larangan berbuat keji, Larangan mengutuk dan mencaci, membicarakan orang lain, Mencaci, Mengumpat, Mengumpat orang yang zalim, Nama-nama Allah (Asma'ul Husna), Sifat Sama'(mendengar), Tentang nama-nama Allah, Zat dan sifat Allah