Jumlah saksiTafsir Qur'an dengan Tag Topik
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang… read more »
By itho on January 9, 2015 | Categories: 002, 065 | Comments: | Tags: Akhlak, Akhlak mulia, AKHLAQ DAN ADAB, At-Talaaq, Bahasa Indonesia, bukti, HUKUM PRIVAT, Jumlah saksi, Keadilan saksi, Keputusan hukum dengan bersandar pada kesaksian, Kesaksian atas talak dan rujuk, Keutamaan takwa, Kewajiban suami isteri, Kewajiban suami terhadap isteri, Mendamaikan di antara suami isteri, Orang yang diberi kesaksian, Pahala takwa, PERADILAN DAN HAKIM, Perceraian, Pergaulan, Pergaulan baik, Perkawinan, Rujuk (kembali), Saksi, Seorang saksi disyaratkan adil, Syarat-syarat saksi, Takwa, Talak, Talak yang boleh kembali لَّوْلَا جَآءُو عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَآءَ ۚ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا۟ بِٱلشُّهَدَآءِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ عِندَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْكَٰذِبُونَ Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta.
By itho on January 9, 2015 | Categories: 013, 024 | Comments: | Tags: AL QUR'AN, An-Noor, Ayat yang berhubungan dengan Aisyah binti al Siddiq, Ayat yang membebaskan Aisyah dari tuduhan, Bahasa Indonesia, Beberapa budi pekerti Nabi saw., Beberapa peristiwa di tahun kelima Hijrah, Beberapa wanita yang menjadi sebab turunnya ayat Al Qur'an, Budi pekerti Aisyah binti Al-siddiq ra., Budi pekerti isteri-isteri Nabi saw., bukti, HUKUM PIDANA, JINAYAH, Jumlah saksi, Kejahatan berzina, Keputusan hukum dengan bersandar pada kesaksian, Kesaksian atas zina, Penetapan berzina, PERADILAN DAN HAKIM, Peristiwa penuduhan Aisyah, Saksi, SEJARAH, Sejarah di Madinah, Tuduhan terhadap Aisyah ra., Turunnya Al Qur'an وَٱلَّذِينَ يَرْمُونَ ٱلْمُحْصَنَٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا۟ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَآءَ فَٱجْلِدُوهُمْ ثَمَٰنِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا۟ لَهُمْ شَهَٰدَةً أَبَدًا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan… read more »
By itho on January 9, 2015 | Categories: 004, 024 | Comments: | Tags: Akhlak, Akhlak-akhlak buruk, AKHLAQ DAN ADAB, An-Noor, Bahasa Indonesia, bukti, Dosa-dosa besar, Hukum menuduh orang lain berbuat zina, HUKUM PIDANA, IMAN, Iman bertambah dan berkurang, JINAYAH, Jumlah saksi, Kejahatan berzina, Kejahatan menuduh orang lain berbuat zina, Keputusan hukum dengan bersandar pada kesaksian, Kesaksian atas zina, Kesaksian penuduh zina tidak diterima, Ketaatan dan kemaksiatan, Maksiat dan dosa, Mendera orang yang menuduh berzina, Menuduh berbuat zina, Menuduh berzina adalah dosa besar, Penetapan berzina, PERADILAN DAN HAKIM, Saksi, Sanksi menuduh orang lain berbuat zina يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ شَهَٰدَةُ بَيْنِكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ حِينَ ٱلْوَصِيَّةِ ٱثْنَانِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنكُمْ أَوْ ءَاخَرَانِ مِنْ غَيْرِكُمْ إِنْ أَنتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى ٱلْأَرْضِ فَأَصَٰبَتْكُم مُّصِيبَةُ ٱلْمَوْتِ ۚ تَحْبِسُونَهُمَا مِنۢ بَعْدِ ٱلصَّلَوٰةِ فَيُقْسِمَانِ بِٱللَّهِ إِنِ ٱرْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِى بِهِۦ ثَمَنًا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۙ وَلَا نَكْتُمُ شَهَٰدَةَ ٱللَّهِ إِنَّآ إِذًا لَّمِنَ ٱلْءَاثِمِينَ Hai orang-orang… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 005, 106 | Comments: | Tags: Akidah, Al-Maaida, Bahasa Indonesia, Beriman pada Hari Akhir, bukti, Cabang-cabang iman, Disyariatkannya wasiat, IBADAH, IMAN, Jumlah saksi, Keadilan saksi, Keputusan hukum dengan bersandar pada kesaksian, Kesaksian atas hutang dan harta, Kesaksian terhadaap wasiat, Menyembunyikan kesaksian, MU'AMALAT, Orang yang diberi kesaksian, PERADILAN DAN HAKIM, Saat kematian datang (ihtidhar), Saksi, Seorang saksi disyaratkan adil, Sumbangan, Sumpah, Sumpah dan nazar, Sumpah dengan menyebut nama Allah, Syarat-syarat saksi, Wasiat, Wasiat mayit, Yang dijadikan sumpah وَٱلَّٰتِى يَأْتِينَ ٱلْفَٰحِشَةَ مِن نِّسَآئِكُمْ فَٱسْتَشْهِدُوا۟ عَلَيْهِنَّ أَرْبَعَةً مِّنكُمْ ۖ فَإِن شَهِدُوا۟ فَأَمْسِكُوهُنَّ فِى ٱلْبُيُوتِ حَتَّىٰ يَتَوَفَّىٰهُنَّ ٱلْمَوْتُ أَوْ يَجْعَلَ ٱللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلًا Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 004, 015 | Comments: | Tags: AL QUR'AN, An-Nisaa, Ayat yang dinaskh, Bahasa Indonesia, bukti, HUKUM PIDANA, JINAYAH, Jumlah saksi, Kejahatan berzina, Keputusan hukum dengan bersandar pada kesaksian, Kesaksian atas perbuatan zina, Kesaksian atas zina, Naskh (penghapusan) dalam Al Qur'an, Orang yang diberi kesaksian, Penetapan berzina, PERADILAN DAN HAKIM, Saksi, Turunnya Al Qur'an يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَٱكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِٱلْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ ٱللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ ٱلَّذِى عَلَيْهِ ٱلْحَقُّ وَلْيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُۥ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْـًٔا ۚ فَإِن كَانَ ٱلَّذِى عَلَيْهِ ٱلْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُۥ بِٱلْعَدْلِ… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 002, 282 | Comments: | Tags: Akhlak, Akhlak mulia, AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, Al 'Alim (Maha megetahui), Al-Baqara, Ar Rabb (Tuhan), Bahasa Indonesia, BANGSA - BANGSA TERDAHULU, Berhutang untuk jangka waktu terbatas, Beriman pada Allah Ta'ala, Bersegera dalam memberikan kesaksian, bukti, Cabang-cabang iman, dsb.), Hajru (mengawasi dan mengatur urusan; jual beli, Hutang, IMAN, Jual beli, Jumlah saksi, Kekhususan para nabi, Keluasan ilmu Allah, Keputusan hukum dengan bersandar pada kesaksian, Kesaksian atas hutang dan harta, Kesaksian wanita, Memilih saksi, Mencari bukti, Mengawasi orang bodoh/boros, Menyembunyikan kesaksian, Menyeru pada ketakwaan, MU'AMALAT, Nabi-nabi, Nama-nama Allah (Asma'ul Husna), Orang yang diawasi, Orang yang diberi kesaksian, Para nabi bekerja dan berdagang, Pembatasan, Pencatatan hutang, PERADILAN DAN HAKIM, Perintah mencari nafkah, Perintah untuk memberikan kesaksian, pinjaman, Saksi, Syarat-syarat saksi, Takwa, Tentang nama-nama Allah, Tukar menukar, Zat dan sifat Allah