006
Sura Al-Ahzaab Aya 006 (33:006)
ٱلنَّبِىُّ أَوْلَىٰ بِٱلْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَٰجُهُۥٓ أُمَّهَٰتُهُمْ ۗ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَىٰ بِبَعْضٍ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُهَٰجِرِينَ إِلَّآ أَن تَفْعَلُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَوْلِيَآئِكُم مَّعْرُوفًا ۚ كَانَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْكِتَٰبِ مَسْطُورًا Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah… read more »
By itho on January 9, 2015 | Categories: 006, 033 | Comments: A comment? | Tags: Akhlak, Akhlak mulia, AKHLAQ DAN ADAB, AL QUR'AN, Al-Ahzaab, Ayat yang menaskhkan, Bahasa Indonesia, Beberapa budi pekerti Nabi saw., Berbuat baik, Budi pekerti isteri-isteri Nabi saw., Haram menikahi isteri-isteri Nabi, HUKUM PRIVAT, Kekuasaan umum, Kekuasaan yang sah, Keutamaan isteri-isteri Nabi saw., Keutamaan Nabi saw., Keutamaan perbuatan baik, Keutamaan silaturahmi, Kewajiban pemimpin, Nabi saw. lebih berhak atas diri kaum muslimin, Naskh (penghapusan) dalam Al Qur'an, PERADILAN DAN HAKIM, Perkawinan, SEJARAH, Sifat-sifat nabi Muhammad saw., Tanggung jawab pemimpin, Turunnya Al Qur'an, Wanita-wanita yang diharamkan menikahinya