007
Sura At-Tawba Aya 007 (9:007)
كَيْفَ يَكُونُ لِلْمُشْرِكِينَ عَهْدٌ عِندَ ٱللَّهِ وَعِندَ رَسُولِهِۦٓ إِلَّا ٱلَّذِينَ عَٰهَدتُّمْ عِندَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۖ فَمَا ٱسْتَقَٰمُوا۟ لَكُمْ فَٱسْتَقِيمُوا۟ لَهُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil haraam? maka selama mereka berlaku… read more »
By itho on January 8, 2015 | Categories: 007, 009 | Comments: A comment? | Tags: Akhlak, Akhlak mulia, AKHLAQ DAN ADAB, At-Tawba, Bahasa Indonesia, Beberapa surat dan perjanjian kenegaraan (hubungan diplomasi), Cabang-cabang iman, Haji dan Umrah, Hal-hal yang merusak iman, IBADAH, IMAN, Islam, Kemuliaan Mekah, Keutamaan takwa, Keutamaan tanah suci Mekah, Masuk tanah haram, Masuknya orang musyrik ke Mekah, Membuat perjanjian dengan orang musyrik, Memenuhi sumpah dan janji, Pahala takwa, Penyebutan Baitul Haram, SEJARAH, Sejarah di Madinah, Syirik, Takwa, Tidak berkumpul dua agama di semenanjung Arab, Timbulnya Islam