067
Sura Al-Anfaal Aya 067 (8:067)
مَا كَانَ لِنَبِىٍّ أَن يَكُونَ لَهُۥٓ أَسْرَىٰ حَتَّىٰ يُثْخِنَ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ تُرِيدُونَ عَرَضَ ٱلدُّنْيَا وَٱللَّهُ يُرِيدُ ٱلْءَاخِرَةَ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
By itho on January 8, 2015 | Categories: 008, 067 | Comments: A comment? | Tags: Akhlak, Akhlak mulia, AKHLAQ DAN ADAB, Akidah, Al 'Aziz (Maha Mulia), Al Hakim (Maha Bijaksana), Al-Anfaal, Allah selalu mengikuti Nabi, Bahasa Indonesia, BANGSA - BANGSA TERDAHULU, Beberapa budi pekerti Nabi saw., Beberapa kecocokan pendapat Umar dengan Al Qur'an, Beriman pada Allah Ta'ala, Budi pekerti Al Khulafa Al Rasyidin, Budi pekerti Umar Bin Khatab ra., Cabang-cabang iman, Cela dunia, Fase-fase pertempuran, Hasil-hasil perang, IMAN, JIHAD, Kaum musyrikin menebus tawanan perang Badar, Kekhususan para nabi, Kerendahan dunia, Nabi-nabi, Nama-nama Allah (Asma'ul Husna), Peperangan, Perang Badar, Perlakuan terhadap tawanan, SEJARAH, Sejarah di Madinah, Tawanan perang, Tentang dunia, Tentang nama-nama Allah, Zuhud